5 Tips untuk Mewujudkan Keinginan Merampungkan BPN 30 Day Ramadan Challenge

Ramadan, bulan yang dirindukan. Kalau kita merindukan sesuatu, biasanya kita juga punya keinginan tertentu saat bertemu. Bagi umat muslim, hal-hal yang ingin diwujudkan pada bulan Ramadan biasanya akan berhubungan dengan ibadah, tentu saja.

Selain ibadah wajib berpuasa sebulan penuh, pada bulan ini juga ada ibadah sunnah sholat tarawih. Hal spesial lain pada bulan Ramadan adalah malam lailatul qadr yang lebih baik daripada seribu bulan, karena pada malam itu para malaikat juga turun ke bumi dan ikut berdoa. Jadi demi bisa mendapatkan malam lailatul qadr, umat muslim pun meningkatkan ibadahnya.

Namun, pada tulisan ini, saya akan mengesampingkan target-target ibadah karena biarlah itu menjadi rahasia. Setiap orang punya targetnya masing-masing, dan bagi saya, target antara hubungan saya dengan Tuhan dan bekal ke akhirat itu biarlah saya simpan untuk diri saya sendiri terlebih dahulu.

Nah, salah satu keinginan yang ingin saya lakukan pada bulan Ramadan ini adalah mengikuti BPN 30 Day Ramadan Challenge. Duniawi? Tentu ada aspek keuntungan secara duniawi. Bersama itu, saya juga berharap ini dapat membawa kebaikan sebagai ilmu yang bermanfaat.

Blogging
BPN 30 Day Ramadan Challenge. Dokpri, 2022

Agar bisa menwujudkan keinginan merampungkan BPN 30 Day Ramadan Challenge ini, tentunya kita punya strategi. Nah, strategi ini memang saya dapatkan dari instagram bloggerperempuan (oh terima kasih, Blogger Perempuan!), yang kemudian saya uraikan dengan bahasa dan pengalaman saya sendiri.

Berikut 5 Tips Menyelesaikan Tantangan Ngeblog 30 Hari:

Punya tekad menulis di bulan puasa

Sesuai dengan namanya, BPN 30 Day Ramadan Challenge diadakan di bulan puasa. Pada bulan puasa ini, tentu rutinitas kita jadi berubah, seenggaknya rutinitas makan. Pada perubahan rutinitas itu, dan pada sisa-sisa energi di dalam tubuh, perlu adanya tekad untuk menulis artikel-artikel tantangan ngeblog ini.

Bagi saya, tekad yang kuat akan datang dari motivasi. Sebelum bertekad menulis BPN 30 Day Ramadan Challenge ini, saya harus punya motivasi kenapa saya mau ikut tantangan ini. Motivasi tiap orang tentu berbeda-beda (bisa juga sama sih). Jadi, temukan alasan terlebih dahulu kenapa mau ikut tantangan ini.

Memberikan prioritas waktu

Nggak sedikit dari kita yang punya tambahan kesibukan pada saat bulan puasa ini. Apalagi jika ditambah dengan kondisi badan lemas pada saat puasa yang menginginkan kita istirahat. Juga kondisi malam hari yang banyak dipakai untuk beribadah. Oleh karena itu, agar bisa merampungkan BPN 30 Day Ramadan Challenge ini, kita perlu menyediakan waktu di sela-sela rutinitas.

Ada kalanya dalam satu hari itu kerjaan sangat banyak, menyita waktu, dan menguras tenaga. Kadang udah nggak bisa mikir lagi saking capeknya. Otak dan tubuh seolah meronta minta istirahat dulu, untuk mengisi daya karena baterai tubuh sedang lemah. Kalau begini, saya hanya bisa nyicil draft tulisan atau kadang hanya menyiapkan rencana mau nulis apa dalam mengembangkan topik yang disediakan.

Bisa dilakukan setiap hari atau rapel

Kalau punya waktu yang cukup untuk menuntaskan satu judul dalam satu hari, maka akan lebih baik. Apalagi yang bisa nge-draft untuk beberapa hari ke depan, lalu tinggal set waktu posting otomatis (wah hebat!).

Tapi kalau dalam satu hari hanya bisa nulis beberapa kalimat, untungnya BPN 30 Day Ramadan Challenge ini bisa dirapel. Jadi, saya bisa merampungkan draft yang sudah saya siapkan itu pada suatu waktu luang, di akhir pekan, misalnya. Karena dalam satu hari, saya bisa tidak mampu menyelesaikan satu judul saja, namun dalam satu hari lainnya, saya bisa mengerjakan beberapa judul sekaligus.

Untungnya lagi, BPN 30 Day Ramadan Challenge 2022 ini punya ekstra waktu 10 hari. Jadi deadline-nya itu tanggal 10 Mei 2022. Lumayan kan, mana tahu ini sebagai pengganti 10 hari terakhir Ramadan sebagai waktu untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas ibadah demi mencari lailatul qadr.

Membuat outline

Kadang, kita bisa terhenti di tengah tulisan dengan keadaan bingung mau membawa tulisan ini kemana. Kadang, tulisan pun bisa jadi melebar kemana-mana, karena tak ada konsep di awal. Terutama bagi orang yang gampang lupa, dan tak mampu menyelesaikan tulisan saat konsep langsung terbersit di dalam kepala. Maka, mencatat outline akan sangat membantu.

Oleh karena itu, sebaiknya kita membuat outline yang menuliskan poin-poin garis besar tentang apa saja yang mau dimasukkan ke dalam tulisan. Kita bisa membuat poin-poin itu langsung di draft tulisan, atau pada tempat lain, baik digital maupun cara tradisional ditulis di kertas (sebaiknya nggak di batu kayak prasasti).

Saya pun merasakan bahwa membuat outline ini sangat membantu pada saat mengerjakan suatu topik. Terlebih artikel saya biasanya berupa listicle, sehingga saya pun biasanya membuat poin-poin apa saja yang akan saya uraikan nantinya.

Menulis pengalaman pribadi

Salah satu hal yang membuat kita tersendat dalam menulis adalah minimnya pengetahuan terhadap topik yang akan kita tulis, sementara pengalaman memberi kita pengetahuan. Sebaliknya, semua akan lancar dituangkan kalau tema yang dibicarakan itu sudah ada dalam benak kita.

Kalau belum punya pengalaman yang cukup, kita biasanya akan riset materi entah dari studi pustaka alias baca-baca, atau nonton, atau wawancara alias tanya-tanya orang, atau melakukan sesuatu secara langsung agar diri sendiri akhirnya punya pengalaman juga.

Jika punya pengalaman pribadi, tentu akan lebih mudah dalam menumpahkan isi pikiran kita ke dalam tulisan. Kita jadi tinggal bercerita. Kalau menceritakan pengalaman pribadi ini, apalagi tentang topik yang berkesan, maka kadang seribu dua ribu kata pun jadi tulisan tanpa disadari, bahkan bisa lebih.

Itulah keinginan saya dalam bulan puasa ini: mengikuti (dan semoga bisa merampungkan) BPN 30 Day Ramadan Challenge, berbagi tulisan, dan tulisan ini bisa dibaca oleh orang lain.

Pembaca punya keinginan tertentu pada bulan puasa ini yang ingin dibagikan? Semoga keinginan baik pembaca bisa kita aminkan bersama ya.

*

Tulisan ini diikutsertakan dalam BPN 30 Day Ramadan Blog Challenge oleh Blogger Perempuan, dengan tema hari kesepuluh: Hal hal yang Ingin dilakukan Saat Bulan Puasa

Blogger Perempuan

2 comments:

  1. Daku blum kelaaarrr
    ga tau ihhh kenapa ya kok sekarang lagi mandeg mood bloggingnyaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Daku juga terseok-seok ini kaak, masih ketinggalan jauh hehehe

      Delete

Terima kasih telah meninggalkan kritik dan saran yang santun dan membangun :)

About

Taruih Baraja merupakan sebuah personal blog oleh seorang bernama Nadel. Isinya tidak spesifik di satu niche/topik, sebagaimana hidup dan pemikiran yang juga punya beragam warna [...] Kenali lebih lanjut

Contact

taruihbaraja@gmail.com

Made with ❤ Taruih Baraja