Sudah 3 periode Ramadhan sejak pandemi Covid-19 dan pembatasan-pembatasan yang dilakukan. Agaknya kini kita sudah mulai terbiasa dengan suasana di rumah. Di antara perasaan bosan ataupun nyaman yang dihadirkan di rumah, sebenarnya ada banyak hal yang dapat kita lakukan. Dalam postingan ini, saya akan menuliskan kegiatan-kegiatan apa saja yang bisa kita lakukan di rumah, tak peduli seberapa luas bangunan rumah yang kita punya, dan seberapa mewah fasilitas yang kita miliki.
Meja belajar-kerja yang sedang sedikit berantakan dilihat dari kacamata saya. Dokpri, 2020 |
Membaca berbagai bacaan
Kita bisa membaca apa saja. Entah itu Alqur'an, tafsir, buku hadits, Siroh Nabawiyah/ Sahabat/ Sahabiyah atau berbagai macam bacaan lainnya yang bisa kita baca pada lembaran-lembaran kertas fisik maupun lewat layar gawai elektronik.
Barangkali di antara Pembaca memiliki target-target tertentu dalam membaca, yang ingin dipenuhi pada bulan Ramadhan ini.
Menulis, menuangkan isi pikiran
Saya termasuk orang yang menjadikan menulis sebagai coping mechanism demi menjaga kesehatan mental. Meski tidak rutin setiap hari, tapi saya masih punya catatan harian dan melakukan journaling sejak 2011, saat saya masih menjadi anak sekolahan.
Selain menulis untuk diri sendiri, saya juga menulis untuk keperluan lain, seperti kerjaan. Ada pula tantangan menulis yang diadakan pada bulan Ramadhan ini, yang seru juga untuk diikuti. Seperti BPN 30 DAY RAMADAN CHALLENGE 2022 yang saya ikuti ini.
Berkebun kecil-kecilan
Berkebun diyakini dapat merawat kesehatan mental. Slow living. Berkebun juga membuat kita belajar bahwa ada proses panjang di balik makanan yang kita konsumsi, sehingga membuat kita lebih mensyukuri dan lebih menghargai apa yang kita makan.
Tidak semua orang punya privilege lahan yang luas. Namun sebetulnya kegiatan tanam-menanam ini tidak menuntut lahan yang luas. Meskipun tidak memiliki tanah pijak untuk bertanam, ada pot-pot yang bisa disusun di lantai atau rak-rak.
Kita bisa memulainya dengan menanam sayur, rimpang, herbs, dan lain sebagainya. Saya sudah mencoba menanam tomat, cabe, basil, bunga telang, dan lain-lain. Beberapa dapat tumbuh subur dan memberikan hasil panen, beberapa mati waktu masih kecil, beberapa tidak tumbuh. Penuh suka duka, tapi juga penuh pelajaran.
Seiring dengan berkebun kecil-kecilan, saya juga bikin kompos kecil-kecilan dari sisa-sisa dapur seperti tangkai sayur, kulit buah, kulit bawang, cangkang telur, ampas teh, dan sebagainya, termasuk juga daun kering yang jatuh ke halaman. Mencoba agar lebih ramah terhadap alam.
Belajar resep masakan
Tentu tak ada yang salah dengan menu sahur atau berbuka yang itu-itu saja. Makanan yang utama adalah yang halal lagi baik. Namun, sangat tak ada salahnya jika belajar resep masakan baru agar menu sahur dan/atau buka puasa jadi lebih bervariasi.
Saya termasuk yang suka bereksperimen, meski kadang berhasil, kadang belajar. Contohnya saat beberapa tahun yang lalu, saya pernah mencoba membuat es loli dari selai kacang. Saya tuangkan pengalaman itu dalam tulisan: Kreasi Menu Buka Puasa dengan Es Lolli SKIPPY: Sebuah Eksperimen dan di kompasiana: Kreasi Menu Berbuka: Es Lolli Selai Kacang.
Beres-beres rumah
Meski puasa, kegiatan beres-beres rumah pun tetap harus jalan karena debu-debu terus berterbangan dan jatuh ke lantai. Tak lupa juga cucian baju yang membuat persediaan baju jadi makin menipis. Sebagai orang yang berusaha menganut prinsip minimalisme, saya nggak mungkin hanya mencuci pada saat tidak berpuasa. Tapi prinsip minimalisme ini pula yang membuat saya rajin mencuci baju (dibilang rajin juga kayaknya nggak rajin-rajin amat, standar aja) karena saya sadar saya nggak punya pakaian kalau nggak mencuci baju.
Menjaga rumah tetap bersih itu lebih baik daripada membersihkan rumah yang kotor dalam sekali waktu, bukan? Kalau acara bersih-bersih ditunda-tunda, nanti akan terasa lebih berat saat menjelang lebaran. Padahal menjelang lebaran itu biasanya kerjaan semakin banyak, apalagi itu termasuk ke dalam bagian 10 hari terakhir Ramadhan.
- 5 Macam Sajian Buah untuk Menu Berbuka Puasa yang Praktis
- 5 Pilihan Tempat Ngabuburit
- 5 Keuntungan Bekerja dari Rumah
Baca Juga:
Tentu saja ada banyak hal lainnya yang dapat kita kerjakan di rumah, terutama dalam meningkatkan amalan di bulan puasa ini. Pembaca punya ide tambahan apa kebaikan maupun keseruan yang dapat kita lakukan di rumah saja pada saat berpuasa?
*
Tulisan ini diikutsertakan dalam BPN 30 Day Ramadan Blog Challenge oleh Blogger Perempuan, dengan tema hari kelima: Puasa di Rumah Aja
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah meninggalkan kritik dan saran yang santun dan membangun :)