Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena berpengaruh kepada kehidupan selanjutnya. Memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan ini tidak lepas dari memperhatikan asupan gizi anak, terutama gizi pada 1000 hari pertama kehidupan yang dihitung sejak si anak berada di dalam kandungan.[1]
Pertumbuhan merupakan pertambahan dan perubahan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan hal yang dapat diukur secara antropometri. Sementara perkembangan merupakan kemampuan atau pematangan fungsi organ tubuh, seperti merespon suara, mengoceh, bermain, dan lain sebagainya. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai indikator masing-masing tergantung usia.[1]
Bagi orang tua yang ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas, penting untuk memperhatikan asupan makanan anak. Berikut akan dibahas sedikit dalam artikel ini, atau boleh juga mengunjungi: https://www.guesehat.com/apa-saja-makanan-yang-memengaruhi-kecerdasan-bayi.
Nutrisi memegang peranan penting dalam menciptakan anak yang sehat juga cerdas. Pada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan, asupan nutrisi utama diperoleh dari ASI. Supaya bayi mendapatkan ASI yang lebih berkualitas, ibu menyusui harus menjaga pola makan serta mengonsumsi jenis makanan yang mengandung nutrusi lengkap dengan pola menu seimbang.[1]
Menginjak usia 6 bulan, sudah saatnya si bayi diperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI). Makanan yang diberikan harus mengandung nutrisi yang lengkap. Seperti protein untuk pertumbuhan, karbohidrat dan lemak untuk sumber tenaga, vitamin dan mineral untuk menjaga serta memelihara kesehatan.[1]
Makanan bayi sehat alami yang saya pahami itu dapat berupa pure buah, bubur lembut, bubur saring, makanan tim, sampai makanan selingan. Tekstur dan jenisnya pun disesuaikan dengan usia bayi, apakah sudah dapat mengunyah atau belum, serta tergantung kepada kemampuan organ pencernaannya dalam mencerna.
Saat menulis artikel ini, saya masih lajang, belum punya anak, juga keseharian saya tidak bersinggungan dengan mengasuh anak. Boleh dikatakan juga bahwasanya saya ini masih awam akan pengalaman dalam pemberian makanan kepada bayi. Maka dari itu, komentar berupa saran berdasarkan pengalaman yang pembaca punya atau dari pengetahuan pembaca, akan saya terima dengan senang hati, sembari ngulik-ngulik ilmu dari www.guesehat.com.
Referensi:
[1] Budi Sutomo dan Dwi Yanti Anggraini. 2010. Sajian Sehat Lezat Makanan Sehat Pendamping ASI. Jakarta: Demidia Pustaka.
Masa-masa pertumbuhan anak gak bisa diukang. Mmg sebaiknya sebagai ibu terus mau belajar agar bs memberikan yg terbaik untuk anak. Alhamdlh anak2ku sudah pada besar, lumayan kangen dg masa2 nyiapin bubur bayi...😅😅
ReplyDeleteJaman anak-anak saya masih MPASI, malah sukanya makanan yang memang dibikin sendiri, kalau biskuit atau snack serba jadi yang dijual di toko malah pada dilepeh-lepeh 😅
ReplyDeleteBenar. Mulai usia 6 bulan sudah diperkenalkan pada makanan pendamping ASI. Alhamdulillah bocah di rumah enggak rewel. Suka semua.
ReplyDeleteMau membentuk anak sehat dan berkualitas, calon ibu harus memperhatikan apa yang dikonsumsi. Begitu dengan makanan anak, tentu yang bergizi dan cukup nutrisinya.
ReplyDeleteAsupan pertama dan utama anak di mulai dari pemberian ASI hingga usia 2 tahun. Namun sejak usia 6 bulan anak sudah mulai di latih secara perlahan dengan jenis makanan yang disesuaikan dengan tahapan usianya, yaitu makanan lumat, makanan saring dan makanan lembik, kemudian nasi.
ReplyDeleteKeren mba, belum jadi ibu tapi sudah sangat perhatian dengan masalah seperti ini. Jadi, dari sekarang sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi masa-masa ini nantinya.
ReplyDeleteTeorinya sih begitu mbak. Belum tahu nanti prakteknya gimana. Semoga prakteknya dilaksanakan sesuai teori ini ya mbak. Hihi
DeletePemberian nutrisi ini nih yang perlu diperhatikan saat 1000 hari pertumbuhannya ya mba, bahkan sejak dalam kandungan. Aku sendiri, cukup aware soal ini, meski hati pernah terpoteque saat anak males makan.
ReplyDeleteSaya dapat coba pahami perjuangannya mbak. Hehe. Moga awareness-nya terus dijaga bahkan ditingkatkan. Sipp.
DeleteMakanya Mbak cepet nikah biar bisa merasakan jadi seorang Ibu wkwkwk
ReplyDeleteSelalu semngat tuk belajar :)
Wkwkwkwk. Mohon bantu doa ya Mas
DeleteAutongeklik guesehat dot com dan pilih bagian bayi dan balita
ReplyDeleteMasyaAllah ilmuny yg dibutuhin emak2 newbie sepertiku mb
Bagus2 artikelny y
Makasih informasiny Mb
Ada tambahan website edukatif lg buat emak2
entahlah, jadi speechlesh bacanya... ada rasa haru yang menyeruak
ReplyDeleteAdo apo Ummi?
DeletePengalaman saya, anak dengan MPASI buatan sendiri tanpa dikenalkan rasa (gula+garam), hanya rasa alami dari makanan tersebut cenderung tidak pemilih ketika sudah gedean.
ReplyDeleteTerima kasih tipsnya Bu ^_^
DeleteSemangat belajar ya mba.
ReplyDeleteLebih dimudahkan bila saatnya tiba nanti ketika mengasuh si kecil
Nutrisi anak memang tak dapat diabaikan dalam masa tumbuh kembangnya. Tapi aku dlu bukan tipikal ibu yg strike banget. Justru aku lebih fleksibel dengan mengenalkan makanan bayi sebelum usia 6 bulan, meskipun cuma icip-icip aja. Klo zaman now mungkin bakalan dibully ya heheheeee.... Alhamdulillah anak tetap sehat.
ReplyDeleteKeren mbak Nad sudah tertarik mempelajari nutrisi anak meskipun belum menikah. Semangattt...
keren... terus menambah ilmu untuk persiapan jadi ibu. Semoga Allah mudahkan ya, Mbak.
ReplyDeleteIdem mbak, daku pun demikian meski belum ganti status tapi harus banget memiliki bekal buat berumah tangga dan punya anak nanti
ReplyDeleteKeponakan aku sudah masuk dalam masa-masa MPASI nih, ngeliat dia aktif banget buat belajar ngunyah jadi hiburan banget hihi, tapi emg selalu notice untuk tumbuh kembangnya yg optimal
ReplyDeleteNah, bener banget nih Mbak, meskipun belum menjadi ibu tapi sudah seharusnya setiap perempuan belajar sedari dini agar ketika menghadapi masa itu bisa lebih siap. Seperti yang mbak lakukan dengan mengangkat tema postingan terkait makanan pendukung tumbang anak ini.
ReplyDelete