Uang THR (Tunjangan Hari Raya) adalah sebuah bonus (yang mungkin nggak semua orang mendapatkannya) yang diberikan menjelang atau sekitar hari raya Idul Fitri. Mau dikemanakan bagusnya uang THR ini?
Saya mencatat beberapa poin yang bisa kita lakukan atas uang THR ini. Catatan ini berasal dari beberapa referensi ditambah perenungan diri ini sendiri. Nggak semuanya saya terapkan, dan barangkali memang nggak semua juga perlu pembaca terapkan setidaknya untuk saat ini atau pada momen tertentu.
Tunjangan Hari Raya, Foto oleh Robert Lens via Pexels |
Bagaimana cara bijak memanfaatkan uang THR?
Agar uang THR bisa lebih berguna, maka sebaiknya dialokasikan untuk hal-hal yang penting, seperti:
Bayar utang
Apa hal yang lebih penting untuk dibayarkan selain membayar utang? Oh itu adalah pertanyaan retorika sih. Eh, emang ada yang lebih penting ya? Soalnya sara rasa ini yang paling penting untuk dibayarkan. Maka, ketika sedang ada uang, sebaiknya segera bayar utang.
Bukankah menunda-nunda pembayaran utang sama dengan mendzolimi peminjam utang (walau seberapapun tampak berduitnya dia)? Nah kalau nggak punya utang, bersyukurlah. Skip aja poin ini, lanjoott ke poin lain.
Kebutuhan dapur
Saya paham bingits. Harga-harga pada naik menjelang lebaran. Bagi yang sudah ancang-ancang nyetok bahan makanan dari jauh hari sebelum harganya naik, baguslah. Tapi jika masih ada yang perlu dibeli, maka bisa memanfaatkan uang THR ini.
Soalnya lebaran itu kan identik dengan jamuan, terlebih bagi keluarga yang tinggal di kampung halaman, tempat berkumpulnya sanak saudara yang lain. Ditambahlah dengan tradisi tertentu. Seperti di daerah saya, membeli daging dan membuat rendang itu sudah jadi semacam tradisi menjelang lebaran.
Ongkos mudik
Sebagai orang yang pernah tinggal jauh dari keluarga, saya cukup paham gimana rasanya ingin pulang dan kumpul-kumpul bersama. Jika ada kesempatan untuk membayar kerinduan berkumpul dengan keluarga, kenapa tidak dimanfaatkan? Pulanglah, dan obatilah rindu yang sudah terakumulasi di perantauan. Rindu akan terlunasi dengan sebuah temu.
Saya pun bisa paham, memang nggak semudah itu untuk pulang kampung saat lebaran / liburan panjang. Ada drama rebutan tiket kendaraan, juga macet di perjalanan. Tak jarang kita mesti membayar mahal untuk sebuah tiket karena berangkat di musim liburan. Tapi waktu yang dipakai untuk bertemu dan berkumpul dengan orang-orang tersayang itu juga mahal harganya, kan?
Berbagi Hadiah
Sudah menjadi tradisi kalau lebaran identik dengan berbagi, seperti berbagi hampers ataupun uang. Entah siapa yang memulai tradisi ini, saya pun belum tahu. Namun, yang saya tahu dan saya rasakan, saling berbagi kebahagiaan dengan ikhlas itu rasanya menyenangkan.
Tabung / Investasikan
Ada yang dikeluarkan, ada pula yang disimpan. Setelah mengeluarkan uang kepada apa yang dirasa benar-benar butuh dan benar-benar memberi manfaat, maka sisanya pun disimpan: ditabung ataupun diinvestasikan.
Semoga suatu hari nanti bisa memberikan manfaat yang lebih besar dan lebih berguna.
"Saya terlambat membaca tulisan ini, dan uang THR saya sudah lari entah kemana"
Nggak masalah. Saya rasa tips ini bisa diterapkan setiap kita mendapatkan rezeki berlebih.
Bagaimana dengan pPembaca? Kemana bagusnya uang THR dialamatkan? Apa yang sebaiknya kita lakukan setelah mendapatkan bonus?
*
Tulisan ini diikutsertakan dalam BPN 30 Day Ramadan Blog Challenge oleh Blogger Perempuan, dengan tema hari ke-28: Tip Menghemat Uang THR
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah meninggalkan kritik dan saran yang santun dan membangun :)