Dapat Giveaway dari Goodreads - Ulasan Buku Chandra Agusta Percakapan tentang Perilaku Binatang

Jadi pada bulan Oktober 2017 kemarin saya baru membuat akun goodreads karena saya baru tahu goodreads punya giveaway, ckck tergoda karena gratisan. Jadi di goodreads itu, kita bisa ikut giveaway pada banyak pilihan buku yang ada, dan menunggu nasib apakah menang atau belum, hehe. Caranya gampang sangat. Tinggal ceklis-ceklis saja.

Dari sekian banyak giveaway yang saya ikuti, beruntung ada rejeki saya untuk menerima buku Percakapan Tentang Perilaku Binatang karya Chandra Agusta. Walaupun giveaway buku Indonesia ini tidak banyak yang mengikuti (otomatis saingan saya sedikit), tetapi 5 buku yang dibagikan di antara 47 saingan cukup membuat skala satu banding sekian.

Rezeki tidak akan ke mana yah.

Nggak lama setelah pengumuman pemenang, saya pun menerima buku tersebut. Versi ebook, pdf total 96 halaman termasuk cover. Terima kasih bang Chandra Agusta, sudah memberikan buku perdananya kepada saya.

Chandra Agusta - Percakapan tentang Perilaku Binatang
Chandra Agusta - Percakapan tentang Perilaku Binatang

Buku ini merupakan kumpulan 10 buah cerpen: Usaha Menulis, Percakapan tentang Perilaku Binatang, Trotoar Bergambar Bunga di Cikini, Hal-hal yang Memicu Bunuh Diri (dibagi menjadi 2 bagian), Api Ibrahim, Duel, Kebiasaan-kebiasaan Kecil, Cara-cara Menunggu, Panggilan dari Gunung, dan Obituari. Cetakan pertamanya terbit pada Maret 2017. 

1. Usaha Menulis

Tentang seorang alumni biologi sekaligus aktivis lingkungan yang ingin menjadi penulis. Ia hendak membuat cerita mengenai binatang, karena menurutnya cerita soal manusia sudah begitu umum. Ia pun mencari inspirasi dengan berjalan-jalan dan melupakan pacarnya yang menurutnya cerewet dan curigaan itu barang sejenak. Sebetulnya dia tak hanya kesal dengan si pacar, tapi juga dengan banyak manusia yang seolah merendahkan hewan.

"... Lagipula, dengan fokus menuliskan cerita tentang binatang, ia ingin meruntuhkan kesombongan manusia yang menganggap dirinya adalah makhluk hidup paling sempurna di muka bumi. ... Binatang juga mampu menciptakan rumah yang bagus dan nyanyian nyanyian indah. Binatang-binatang juga punya sifat altruisme, sejenis ketulusan yang luar biasa, yang bahkan lebih baik dari manusia." -hlm. 21

Dalam perjuangan menulis, ia teringat banyaknya kritikan terhadap tulisan. Lalu distraksi-distraksi dari pikiran sendiri dan dari pacarnya pun muncul saat ia sedang dalam proses menulis. Hingga ia pun emosi, dan mengumpat, "MONYET!!!". Hmmm.

2. Percakapan Tentang Perilaku Binatang

Tentang seorang karyawan yang kesal sehabis diomeli oleh rekan kerjanya di kantor. Ia mencoba menghalau kekesalannya dengan cara bercinta bersama kekasihnya, hal yang sebetulnya biasa ia lakukan di sebuah hotel. Pada cerpen ini, penulis menyisipkan funfact mengenai binatang saat tokoh utama sedang berbincang dengan pacarnya, seperti babi yang orgasme 30 menit, domba yang LGBT, bonobo ayang melibatkan seks dalam setiap interaksi sosial, anjing yang setia, serta manusia yang pada dasarnya merupakan bagian dari kerajaan animalia.

3. Trotoar Bergambar Bunga-bunga di Cikini

Tentang seorang karyawan pabrik yang kebingungan saat ia terbangun di dalam sebuah gerbong kereta, yang kemudian turun dan singgah ke sebuah bioskop untuk menonton sebuah film.

Alurnya yang bikin penasaran dan endingnya yang agak kabur membuat pembaca menyimpulkan sendiri.

4. Hal-hal yang Memicu Bunuh Diri

Cerpen ini terbagi menjadi dua bagian dengan tokoh yang berbeda, namun sama-sama mengalami akhir hidup yang tragis akibat tangannya sendiri.

Narasinya berisi kegelisahan soal kehidupan.

5. Api Ibrahim (Mengenang Sebastian Manuputty 1983-2015)

Tentang seorang buruh yang tinggal di kontrakan kecil yang diceritakan pada hari itu ia tengah unjuk rasa. Pada hari itu, ia membakar semangatnya, protes. Pada hari itu juga, ia membakar dirinya.

6. Duel

Intinya sederhana: duel si tokoh dengan seekor binatang pengerat kecil.

7. Kebiasaan-kebiasaan Kecil

Tentang seorang anak kos dengan pemikiran-pemikiran dan kebiasaan-kebiasaannya yang tidak biasa, seperti mengoleksi dua tipe hal yang berseberangan, serta ritual mandi hujannya.

8. Cara-cara Menunggu

Tentang si tokoh yang sedang di bandara menunggu pesawatnya yang delay. Akhirnya memutuskan untuk mengamati sekeliling, hingga timbullah pemikiran-pemikiran di dalam kepalanya terkait objek yang dilihatnya.

Pesan moral dalam cerpen ini: jangan kebablasan melamun fufufu.

9. Panggilan dari Gunung (untuk teman-teman yang mati di pelukan sahabat yang dicintainya, alam)

Cerita anak mapala kepada temannya melalui angin. Berisi 8 segmen yang dibagi berdasarkan waktu kejadian.

10. Obituari

Kisah seorang yang mengenang ayahnya.

*

Saya melihat buku ini penuh dengan kritikan terhadap keresahan hidup, termasuk sindiran-sindiran pada hal yang dianggap lazim oleh banyak orang, tapi terkesan aneh menurut penulis.

Bahasanya cukup blak-blakan, dan beberapa bagian begitu vulgar, 18+.

Pada buku ini akan ditemukan tanda "*" sebagai tanda penjelas di akhir bacaan. Dari segi penulisan, saya berharap kalau tanda "*" itu dirubah menjadi angka dan penjelasannya diletakkan di akhir halaman seperti catatan kaki biasanya, bukan di akhir bagian cerpen agar lebih memudahkan pembaca.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah meninggalkan kritik dan saran yang santun dan membangun :)

About

Taruih Baraja merupakan sebuah personal blog oleh seorang bernama Nadel. Isinya tidak spesifik di satu niche/topik, sebagaimana hidup dan pemikiran yang juga punya beragam warna [...] Kenali lebih lanjut

Contact

taruihbaraja@gmail.com

Made with ❤ Taruih Baraja