Setelah mendaki dengan berani
Hakikat kita hidup bersama
Dalam beragamnya negeri ini
Tempatnya amat sangat menarik
Tiada lelah mendaki bukit
Apa beragam membuat unik?
Atau malah bikin nyelekit?
Bukit itu sungguh menarik
Dibangun tahun dua ribu dua
Aneka ragam memang unik
Dalam ribuan pulau yang ada
Memanglah bukit kesukaan saya
Dua ribu dua sudah lama
Beda asal suku budaya
Beda etnis warna agama
Puncak bukit ada bangunan
Simbol ibadah beda agama
Namun mengapa saling jatuhkan
Menghina mereka yang tak sama
Bukitnya ada di Minahasa
Tepatnya di Desa Kanohang
Merasa yang paling kuasa
Tak mau dengar pendapat orang
Minahasa berada di Sulawesi
Sulawesi-nya bagian utara
Saling mendengar saling mengerti
Agar bisa rukun sejahtera
Bukit Kasih ia dinamakan
Simbol kerukunan beragama
Semoga kita bisa amalkan
Coba pahami yang tak sama
Ini cara saya untuk merawat kebersamaan, toleransi, dan keberagaman. Bagaimana cara kamu? Kabarkan/sebarkan pesan baik untuk MERAWAT kebersamaan, toleransi, dan keberagaman kamu dengan mengikuti lomba "Indonesia Baik" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio). Syaratnya, bisa Anda lihat di sini: Yuk, Ikut Lomba Konten Baik tentang Keberagaman.
Ada yang mau membalas komentar dengan pantun?
Bukit tinggi ada di Sumbar
ReplyDeletePemandangan indah memanjakan mata
Kasih sayang wajib disebar
Meski kita berbeda agama
Hehehe gitu boleh ya kak
Betullah indah Ngarai Sianok
DeleteSerta panorama alam lainnya
Puisi Emak sungguh elok
Terkagum aku membacanya
Saya suka pantun nomor 5. Entah kenapa agama sekarang semakin diperuncing sebagai senjata untuk perbedaan di negara kita.
ReplyDeleteSaya sukanya pantun nomer 6 hehehe
ReplyDeleteAgak mirip ma situasi sekarang.
Atau saya yang baper ya...
AKu suka nomor 5, entah ya sejak kapan Indonesia jadi lebih intoleran sama yang minoritas dan susah banget nerima perbedaan yang dulu kala hidup damai berdampingan loh
ReplyDeletePantun nomor enam kekinian banget itu. Manusia jaman now mayoritas seperti itu sekarang. Semoga kita terhindar sih ya...
ReplyDeleteJadi inget pelajaran SD mbak hahah saya suka nomer 1 karena relate dengan keragaman saat ini
ReplyDelete
ReplyDeleteJalan-jalan ke istana raja
Ada punggawa bermuka pucat pasi
Sungguh indah pantun taruih baja
Mengandung pesan kebaikan dan toleransi
Mungkinkah ia belum makan
DeleteAtaukah pucat karena sakit
Terima kasih ibu saya ucapkan
Meski typo agak sedikit
he he he
Hihii kerenn ih kak kepikiran bikin pantun kek gini. Banyak yg nyari loh biasanya di google. Pasti pv nya banyak nihh
ReplyDeleteHehehe. Pengennya sih begitu kak.
DeleteCabe dua biji dan daun kecombrang
ReplyDeleteDipadukan jadi sambal pedas tiada tara
Sungguh indah pantun yang engkau karang
Bikin jiwa jadi tentram luar biasa
Etdaah, jadi ikut-ikutan berpantun, tapi kok aneh. Sudah lama nian nggak bikin-bikin pantun. Bagus banget lo pantun-pantunnya, maknanya dalam.
Sambal pedas lauk gurita
DeleteBerjejer bersama goreng ikan
Membaca pantun ibu Marita
Saya pun jadi ingin makan
Hehehe mantul kak!
Santun berbahasa mulai sekarang hingga esok
ReplyDeleteItulah ciri bangsa yang sungguh berharga
Pantun taruih baraja sungguh lah elok
Semoga toleransi di Indonesia senantiasa terjaga
Berbahasa santun dan halus
DeleteItulah contoh tata krama
Bu Shisca pantunnya bagus
Mari aminkan bersama-sama
Mantab pantunnya. Ini lumayan bisa mempererat bhineka Tunggal Ika kak, bacanya adem gitu. Semoga kita selalu diberi kesehatan & berdamai dengan sesama
ReplyDeleteKeren. Mantap nih buat status di medsos.
ReplyDeleteJangan lupa tag @elthnad ya 😃
Delete