Berbicara mengenai kota-kota yang pernah saya tinggali, di permulaan kepala dua ini saya baru pernah bermukim di dua buah kota dari entah berapa banyak kota yang ada di dunia ini. Hanya dua. Itu pun di provinsi yang sama.
Yak, meskipun saya rasa ada orang yang tinggal di kota itu-itu saja, kurang dari dua, alias satu. Pun banyak pula orang-orang nomad yang pindah tempat tinggal berapa kali dalam hidupnya yang masih belia.
Oh ya, bagi yang masih belum tahu, saya beri penjelasan dulu ya, saya ingatkan lagi deh. Padang itu bukan sinonim Sumatera Barat. Padang ialah sebuah nama kota di Sumbar yang kini menjadi ibukotanya. Payakumbuh adalah kota lain di Sumbar. Begitchu.
Payakumbuh itu berjarak kurang lebih 3-4 jam perjalanan normal via darat. 123 km. (Baca juga: Usaha Payakumbuh Mewujudkan Kota Sehat). Silakan lihat petanya dulu supaya lebih jelas memahami letak geografisnya.
Padang - Payakumbuh |
Eh ternyata menurut peta waktu tempuh Padang - Payakumbuh hanya 2 jam 50 menit. Baiklah, mungkin karena saya biasanya menggunakan transpotasi umum, jadi berasa perjalanannya lebih lama. Pokoknya sekitar segitu lah.
Berdasarkan peta, sudah bisa dilihat letak geografis kedua kota tersebut.
Walaupun sama-sama berada di ranah minang dengan suguhan alam hijau dan kulinernya serta budayanya, ternyata Padang dan Payakumbuh menyimpan beberapa perbedaan. Apa sajakah itu?
Barangkali ada yang perlu ditambahkan? Silakan tanggapannya, Dunsanak kasadonyo. Tarimo kasiah.
Walaupun sama-sama berada di ranah minang dengan suguhan alam hijau dan kulinernya serta budayanya, ternyata Padang dan Payakumbuh menyimpan beberapa perbedaan. Apa sajakah itu?
Padang | Payakumbuh | |
---|---|---|
Luas | 695 km2 | 80,43 km2 |
Pantai | Punya | Tidak |
Suhu | Lebih tinggi | Lebih rendah |
Makanan khas | Bengkoang | Batiah, galamai, bareh randang, randang talua |
Mall | Plaza Andalas, Basko, Transmart | Ramayana |
Bioskop | Ada | Belum ada |
Angkot | Berwarna-warni sesuai jalur, ada yang nyetrik dengan stiker-stikernya | Warna dongker, akrab dengan sebutan 'Oto Sago' |
Dialek | Lebih lugas | Lebih berirama, dengan kebanyakan huruf vokal 'a' diganti 'o' |
Wisata | Gunung Padang, Jembatan Siti Nurbaya, Pantai Aie Manih, Taman Muaro Lasak, Tugu IORA, Masjid Raya Sumbar, Museum Adityawarman, dll | Ngalau, Puncak Marajo, Rumah Gadang Sungai Beringin, Jembatan Ratapan Ibu, Pacu Itiak, Panorama Ampangan, dll |
Barangkali ada yang perlu ditambahkan? Silakan tanggapannya, Dunsanak kasadonyo. Tarimo kasiah.
waw ternyata gituu ya,ternyata rendang dari Payakumbuh ya,sepertinya lebih dingin ya di Payakumbuh
ReplyDeletewww.strawberrymisire.wordpress.com
((rendang talua)) mba, alias rendang telur.
DeleteJan lupo sate daguang-daguang uni.
ReplyDeleteJan lupo sate dan danguang-daguang uni
ReplyDeleteSate danguang danguang. Hmm. Batua juo Ni, ada di pikumbuah. Tapi aslinyo dari Danguang Danguang, 50 Kota ndak Ni?
Delete